BAB 1
Alena merupakan anak pertama yang
lahir dari keluarga yang sederhana. Meskipun dari keluarga sederhana dan
kekurangan akan harta tetapi ia tidak kekurangan kasih sayang ibunya. Ibunya sangat
menyayanginya dan sangat memanjakannya dengan kasih sayang yang menjadikan Alena
sebagai pribadi yang lembut dan baik hati. Meskipun hidup sederhana ia tak
pernah mengeluh dengan nasibnya. Hatinya yang tulus dan ikhlas membuat ia
menerima keadaan.
BAB 2
Sejak kecil Alena harus hidup
tanpa seorang ayah. Orang tuanya telah berpisah saat ia masih di usia 3 tahun. Semenjak
kejadian itu sifat Alena menjadi berubah yang awalnya seorang gadis kecil yang
selalu ceria menjadi gadis kecil yang pendiam. Kejadian masa kecilnya membuat
Alena sedikit trauma dengan sosok laki – laki, ia menganggap semua laki – laki
seperti ayahnya yang tega meninggalkannya dan ibunya sejak ia masih kecil. Trauma
yang dialami Alena sangat mengganggu aktivitasnya karena Alena menjadi sulit
bergaul dan mempercayai teman laki – lakinya.
BAB 3
Pada pagi itu Alena disuruh
ibunya untuk pergi belanja ke pasar, karena ibunya masih sibuk dengan pekerjaan
rumah yang belum selesai. Ia pun segera menuju pasar dengan jalan
kaki, kebetulan pasar yang ia tuju dekat dengan rumahnya. Sesampainya di pasar
Alena langsung menuju ke lapak langganannya untuk membeli sayuran. Ketika ia
sedang asyik memilih sayuran tiba – tiba datang seseorang yang menyapanya “ hi
Al” ucap seseorang yang ternyata adalah Kara dan Devan teman lamanya ketika ia
masih SMA.
BAB 4
Semenjak pertemuan itu Alena
mencoba bergaul dengan teman laki – lakinya karena ia sudah lama tahu sifat dari
temanya itu dan yakin kalau temanya itu adalah sosok pribadi yang baik. Pada akhirnya
mereka pun menjadi lebih dekat dan Alena menjadi mempunyai sahabat baru yaitu
Kara dan Devan teman semasa ia duduk dibangku SMA. Alena, Kara dan Devan
merupakan sahabat yang saling melengkapi satu sama lain. Mereka sering
menghabiskan waktu bersama dengan caranya sendiri. Mereka sering jalan – jalan bareng,
nongkrong dan juga sharing tentang masalah - masalahnya. Semenjak bersahabat dengan Kara
dan Devan, Alena kembali menjadi gadis yang ceria.
Pada suatu hari mereka berencana
untuk pergi ke pantai yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Mereka berangkat
bersama dari rumah Devan. Alena ,Kara dan Devan menuju pantai menggunakan mobil
Devan. Setibanya di Pantai mereka pun asyik menikmati keindahan dan ketenangan di
tepi pantai sembari berfoto – foto. Ketika mereka bertiga sedang asyik berfoto
tiba – tiba datang seorang bapak – bapak yang menawarkan untuk menikmati laut
sambil naik perahu. Alena yang sangat menyukai laut tergiur dengan tawaran
bapak – bapak tadi, ia mengajak dua sahabatnya untuk pergi menikmati laut
diatas perahu. Setelah capek menikmati lautan mereka pun akhirnya memutuskan
untuk pulang.
BAB
5
Setelah sampai di rumah Alena
bergegas untuk pergi membersihkan badannya. Sembari membersihkan badannya tiba –
tiba ia teringat dan terbayang – bayang wajah
kara di pikirannya. Senyum, tawa dan cara kara berbicara saat di pantai tadi membuat
hatinya berdebar. "Apa aku suka sama kara ya?" tanya Alena pada
dirinya sendiri. Alena pun tertawa kecil dengan pikirannya itu sendiri, namun
alena tak dapat menghindari debaran hatinya ketika kara di sekitarnya.
BAB
6
Setelah selesai membersihkan
badannya Alena menuju tempat tidurnya untuk beristirahat. Ia segera menuju
ranjang tempat ia tidur. Sembari menunggu mengantuk ia memegang benda pipih
ditangannya dan memainkannya. Ia melihat foto – foto ketika sedang di pantai
tadi siang. Benda pipih yang dipegangnya tiba – tiba berbunyi menandakan
notifikasi chat yang masuk. Ternyata chat tersebut dari kara yang ingin membuat
rencana pertemuan dengan dua sahabatnya yaitu Alena dan Devan. Mereka pun
memutuskan untuk bertemu esok hari di sebuah cafe yang berada di sekitar rumah
mereka kebetulan rumah mereka masih berada di satu kota.
BAB
7
Keesokan harinya mereka bertemu
di sebuah cafe yang sudah ditentukan kemarin. Mereka tiba sehabis magrib,
mereka segera memesan makanan dan minuman. Sembari menunggu pesanan datang
Alena, Devan dan Kara asyik mengobrol, 5 menit berlalu pesanan yang mereka
tunggu akhirnya sampai di meja tempat
duduk mereka. Mereka pun lanjut mengobrol sambil menikmati makanan di cafe
tersebut. Waktu Sudah mulai larut Malam, Kara yang kemarin mempunyai ide buat
ketemu akhirnya menjelaskan alasan sebenarnya mengajak mereka ketemu yaitu
bertujuan untuk berpamitan karena ia harus meninggalkan kota tercinta untuk
merantau ke luar negeri. Alena dan Devan terkejut karena tiba-tiba kara harus
pergi Jauh ke luar negeri. Alena yang sedang memendam rasa kepada Kara Seketika
merasa sedih karena harus jauh dan jarang bertemu lagi dengan kara. Alena pun
merasa sedikit kecewa kepada Kara, ia pun memutuskan untuk mengajak segera
pulang. Kara dan Devan pun kebingungan tiba-tiba Alena mengajak untuk segera
pulang, tetapi mereka tetap berpikiran positif mungkin karena sudah malam. Mereka pun akhirnya bergegas
untuk segera pulang. Sesampainya di rumah Alena segera masuk ke kamarnya dan
menangis karena belum sempat mengungkapkan perasaannya ia dan Kara sudah harus
jauh. Keesokan harinya Alena merasa dirinya kurang bersemangat menjalani
hidupnya. Hari demi hari ia sering overthingking dan melamun tidak ceria
seperti biasanya.
BAB
8
Setelah 6 bulan berlalu Alena
mulai terbiasa dengan keadaannya yang jauh dengan kara sahabat yang dicintainya. Tanpa sepengetahuan Alena ibunya telah menyusun rencana untuk
mempertemukannya dengan sosok laki-laki anak dari teman ibunya. Mereka pun
berencana bertemu di sebuah cafe. Alena pun terpaksa mengikuti kemauan dari
Ibunya. "Alena dandan yang cantik dan rapi ya" ucap ibunya. Alena pun
pun kebingungan apa yang akan direncanakan ibunya, tetapi Alena tetap nurut
dengan Ibunya. Setelah berdandan mereka pun segera menuju ke cafe yang telah
ditentukan oleh ibunya. Mereka pun segera pergi ke depan rumah untuk mencari taxi. Tidak lama kemudian Alena dan ibunya akhirnya mendapatkan taxi yang
kosong. Mereka segera masuk ke dalam taxi. Di dalam taxi yang ditumpanginya
Alena bertanya kepada ibunya, "Sebenarnya ada apasih ini bu" Ucap Alena kepada ibunya. "Tungu aja
nanti di cafe kamu pasti tahu" jawab ibunya. Setelah 20 menit di jalan
mereka pun tiba di sebuah Cafe yang sudah disiapkan. Mereka segera memasuki cafe
dan mencari meja yang sudah dipesan. " Hi, bagaimana kabarmu? " Tanya
ibu Alena kepada temannya. "Alhamdulillah baik" Jawab teman dari ibu
Alena. Sontak Alena pun terkejut karena di samping teman ibunya ada sosok
laki-laki yang selama ini merupakan sahabat Alena. "Loh Alena, kenapa kok
kamu kesini? " ucap sosek laki-laki yang ternyata adalah Devan. Mereka pun
Saling terkejut," kalian sudah Kenal" ucap mama Devan, "Sudah
ma, kita sudah bersahabatan dari beberapa tahun yang lalu" jawab Devan.
"Kok mama belum tahu sih van" tanya mamanya, "ya mama sih selalu
sibuk makannya aku enggak ngenalkan ke mama" sahut Devan. Alena dan Devan sama-sama kebingungan maksud dari pertemuan yang telah direncanakan orang tua merekea. Alena pun kembali bertanya kepada Ibunya dengan pertanyaan yang sama saat di taxi "sebenarnya maksud dari ini Semua apa ya" ucap Alena. "hmm jadi begini len, Ibu dan mamanya Devan Sudah mempunyai rencana dari dulu untuk jodohin kalian, kebetulan kalian juga seumuran. Iya kan mamanya Devan " ," iya, kalian berdua juga kayaknya cocok deh, kalau dilihat-lihat kalian agak mirip loh apalagi kalian juga sudah saling kenal dari lama pasti kalian sudah saling kenal " , " Oh iya, papa kamu belum mama kasih tahu soal perjodohan ini van, ya kan kamu tahu sendiri papamu selalu sibuk dengan kerjaannya di luar negeri" ucap mama Devan. Alena dan Devan pun terdiam, tiba-tiba Alena meninggalkan tempat duduknya tanpa berpamitan. "Al mau kermana?" sahut Devan. Alena pun menghiraukan sahutan Devan dan langsung keluar dari cafe. Devan pun berusaha mengejar Alena tetapi apa yang dilakukannya sia - sia karena Alena sudah memasuki taxi. Orang tua mereka pun kebingungan dan merasa bersalah karena tidak menyangka kalau rencananya gagal dan berantakan. Ibu Alena pun segera berpamitan untuk meninggalkan cafe karena ingin menyusul anaknya yang sedang marah. setelah sampai di rumah, ia langsung berlari kekamarnya dan mengurung diri. Ia merasa sangat kecewa dengan apa yang sedang terjadi. "Kok jadi berantakan gini sih, kenapa ini semua harus terjadi, kenapa ibu tega melakukan ini semua" ucap Alena sembari menangis dikamarnya. 5 menit kemudian ibu Alena sampai di rumah, "tok tok tok, len coba dengarkan penjelasan ibu" ucap ibunya sambil mengetuk pintu. Ibunya mencoba menjelaskan semuanya tetapi tidak digubris sama sekali oleh Alena. " Mungkin lena butuh istirahat sendiri dulu" ucap ibunya Alena dalam hati. Ibunya pun segera meninggalkan kamar Alena. BAB 9 Setelah beberapa hari mengurung di kamarnya, Akhirnya Alena memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya dan mencoba menerima keadaan. Ibunya pun merasa senang karena Alena sudah mau menerima Devan. Ibunya segera memberi tahu Devan bahwa Alena sudah mau menerimanya. Devan pun merasa senang karena telah diterima sahabat yang sebenarnya telah ia cintai dari lama. Devan pun akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah Alena untuk meminta maaf atas kejadian yang terjadi sebelumnya dan berencana mengajak Alena jalan - jalan. Devan segera bersiap-siap dan juga membelikan Alena bunga dan kado hadiah sebagai tanda permintaan maaf. Setelah 15 menit akhirnya Devan pun sampai di rumah Alena, tampaknya Alena kelihatan masih ragu dengan hatinya apakah bisa menerima Devan sebagai pengganti Kara. Sambil diyakinkan ibunya, Alena akhirnya menjadi yakin untuk menjalin hubungan dengan Devan dan mencoba melupakan melupakan kara. Alena dan Devan akhirnya berhasil menjalin hubungan dan sering mengisi waktu luang bersama.
BAB 10 Alena dan Devan sering kali mengabadikan moment- moment ketika mereka bersama. Kala itu merekan sedang pergi berlibur, Alena yang senang mengabadikan moment tiba-tiba membuat postingan di instagramnya. Demikian juga dengan Devan, in juga sering membuat postingan di instagram ketika bersama Alena. Mereka terkenal dengan pasangan yang Serasi dan harmonis. Disuatu hari Kara yang sudah lama tidak ada kabar dengan sahabatnya tiba-tiba merindukan dua sahabat lamanya yang sudah bertahun-tahun tanpa kabar . Akhirnya Kara berinisiatif untuk mencari sosial media dua sahabat lamanya. Kara berusaha Keras mencari instagram sahabatnya dengan mencoba memasukan nama sahabatnya di instagram. Tidak lama kemudian kara berhasil menemukan account instagram Alena, kara merasa senang karena berhasil menemukan account instagram sahabatnya itu, ia bergegas mencari info tentang Alena dan ingin mengirim pesan kepadanya, tetapi tak di sangka - sangha ketika kara membuka account Alena tiba-tiba ia terkejut karena melihat berbagai postingan yang membuat Kara sedih dan sakit hati. Ia melihat postingan Alena yang sering berkencan dengan Devan, Kara merasa gagal karena sebenarnya ia sedang memendam rasa pada Alena tetapi belum siap mengungkapkan. Ketika ia sudah siap dan menyusun rencana untuk melamar Alena malah tahu kalau Alena dan Devan Sudah menjalin hubungan dari lama. Kara merasa dirinya gagal dan putus asa. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti dan pulang ke rumahnya yang ada di Indonesia minggu depan. Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, Kara segera mempersiapkan barang- barang yang akan dibawa pulang, setelah semua beres kara pun berangkat menuju Bandara Changi Singapura. Setibanya di bandara Kara langsung pergi ke sebuah restoran yang ada di Bandara untuk pergi membeli makanan sambil menunggu keberangkatan pesawat. Tiba-tiba saat memesan makanan ada yang memanggil kara "hi kara" ucap sesosok laki-laki yang ternyata adalah ayah Devan, kebetulan mereka sama-sama bekerja di Singapura. " Oh iya om, kok om ada disini mau pulang ke Indo juga ya?" tanya kara kepada papa Devan. " Iya kar,soalnya Devan mau tunangan" jawab papa Devan, "kok aku gak tau ya om, kalau boleh tau sama siapa ya om?" sahut kara yang pura-pura tidak tahu. "Loh kamu belum tahu ya, Devan akan bertunangan dengan seseorang yang katanya sahabatmu juga" ucap Ayah Devan. " Oooo gitu ya, Semoga di lancarkan ya om acarany, permisi om kara makan dulu"Sahut kara sambil agak sedih.
BAB 11 Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba dimana Devan dan Alena akan bertunangan. Alena terlihat manis dengan gaun putih yang dipakainya, tatanan rambut yang dicepol satu ke atas juga dengan rangkaian bunga-bunga kecil di sekitar rambutnya memperindah penampilannya hari ini. Sementara Devan memakai taxedo hitam dan tatanan rambut yang cukup rapi. Riuh tepuk tangan penonton menjadi alunan musik saat Devan dan Alena menuju ke tempat pertunangan. "Tunggu Sebentar ya, Ayah Devan akan datang sebentar lagi" ucap mama Devan kepada para tamu undangan.
BAB 12 Tidak lama kemudian ayah Devan pun tiba di tempat pertunangan anaknya. Ayahnya pun terkejut ketika masuk ke tempat pertunangan karena di tempat itu ada mantan istrinya. Sontak ibunya Alena terkejut karena sosok yang ditunggu - tunggu yang katanya ayah Devan adalah mantan suaminya. Suasana menjadi hening seketika, ayah Devan menghampiri ibu Alena. Mereka berdua saling menatap mata seakan - akan berbicara dengan isyarat. "Jadi selama ini kamu ibu Alena yang akan menjadi istri Devan? ucap ayah Devan. Sambil menghela nafas panjang ibu Alena menjawab pernyataan ayah Devan "lya, aku ibu kandung Alena. Dia anak kandung kamu juga". Mereka semua kaget setelah mendengar percakapan tersebut. Ibu Alena pun langsung memutuskan untuk membatalkan acara pertunangan Devan dun Alena setelah mengetahui kalau Devan merupakan anak tiri dari mantan suaminya.
BAB 13 Seminggu telah berlalu, Alena merasa bosan di rumahnya. Alena menginginkan untuk memiliki kesibukan. la kepikiran untuk mengisi waktu luangnya dengan bekerja, Alena pun segera meminta izin kepada ibunya untuk bekerja. Ibunya pun menyetujui permintaan izin Alena. la pun segera mencari informasi lowongan pekerjaan di linkedin. Tak lama kemudian Alena menemukan Perusahaan Cakrabirawa yang sedang membuka lowongan pekerjaan, Kebetulan perusahaan tersebut tidak jauh dari tempat tinggal Alena. Setelah berpikir panjang dan mempertimbangkan persyaratan yang dibutuhkan Alena memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut. Segala rangkaian tes sudah berhasil Alena laui, hingga tibalah pada tes terakhir yaitu interview. Alena melakukan interview bersama HRD pada pagi hari, pengumuman hasil interview langsung diumumkan saat itu juga setelah proses interview selesai. Alena dinyataman diterima di perusahaan yang telah dilamarnya. Alena merasa senang sekali karena dia berhasil diterima di perusahaan yang sangat besar, saat keluar dari ruangan HRD Alena tidak sengaja menabrak seseorang lelaki yang ternyata dia adalah pimpinan dari perusahaan tersebut. Tanpa disangka-sangua lelaki tersebut adalah Kara sahabat lamanya sekaligus seseorang yang pernah ia sukai. Tanpa berfikir panjang Kara mengajak Alena ke kantin untuk mengobrol menanyakan kabarnya, Kara mengucapkan selamat kepada Alena atas pertunangannya dengan Devan. "Selamat atas pertunangannya ya All..." ucap Kara. Alena hanya diam saja dan pada akhirnya dia menjawab pernyataan kara. "Terimakasih atas ucapannya, tapi aku batal bertunangan dengan Devan". Setelah itu Alena menjelaskan semua yang telah terjadi kepada Kara. Kara yang mendengar penjelasan dari Alena merasa lega karena harapannya untuk bisa memulai hubungan dengan Alena bersemi kembali.
BAB 14 Hari-hari Alena diisi dengan kesibukannya bekerja di perusahaan Sahabatnya. Melihat kinerja Alena yang semakin hari semakin baik, sebagai pimpinan perusahaan Kara berencana untuk menaikan pangkat Alena menjadi asisten pribadinya. Kara menyuruh HRDnya untuk menaikkan pangkat Alena menjadi asisten pribadi. HRD langsung memanggil Alena setelah mendapat perintah dari pimpinan untuk menuju ke ruangannya. HRD menyatakan bahwa Alena telah naik pangkat karena pimpinan perusahaan melihat kinerja Alena yang sangat baik. Alena diangkat menjadi asisten pribadi menggantikan asisten pribadi sebelumnya yang telah mengundurkan diri dari perusahaan.
BAB 15 Setelah menjadi asisten pribadinya Kara. Alena menjadi sering berkomunkasi dengan Kara. Akhirnya tumbuhlah rasa cinta antara mereka berdua. Sebagai laki-laki yang gentle man Kara berniat mengajak Alena untuk bertemu di sebuah cafe yang tidak jauh dari perusahaan tempat mereka bekerja. Kara bermaksud mengungkapkan perasaan yang telah lama ia pendam. Kara pun akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Alena. Tanpa berpikir panjang Alena menerima perasaan yang telah di pendam oleh Kara, karena sebenarnya Alena juga menaruh rasa cinta pada kara dari lama.
BAB 16 Semakin lama kisah cinta mereka semakin harmonis dan mesra. Setelah setengah tahun menjalin hubungan mereka akhirnya berniat untung melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Setelah yakin dengan keputusannya merekapun memutuskan untuk membuat acara pertemuan keluarga. Alena, Kara dan keluarga mereka akhirnya bertemu untuk membicarakan hari pernikahan Kara dan Alena. Setelah berdiskusi panjang akhirnya mereka memutuskan untuk menikah tepat pada hari peringatan aniversary yang pertama hubungan mereka.
|
Komentar
Posting Komentar